2

Wiwik

Posted by Unknown on 23.59
Awalnya terasa gugup beribu fikiran berkelebat ketika ingin menjumpai kawan lama setelah sekitar 11 Tahun tak pernah bersua.Tepat saya berdiri didepan pintu kamar merpati no.1 seorang ibu tua dengan rambut yang sudah keubanan muncul dengan ramahnya,sejenak saya terperanjat.Ibu akira yang tersimpan dimemoriku yang tidak cukup se-Giga ini adalah ibu akira 11 Tahun yg lalu,meski hanya sekali saja aku melihatnya disekolah*hey wake up...sekarang 2013!!

Saat saya masuk kami saling bertatapan sambil sesekali membuang pandangan*apa yang akan ku lakukan,memperkenalkan diri yang sebenarnya sudah dikenalnya...canggung.com??? pada akhirnya dia duluan yang menyebut namaku dan akupun menyebut namanya "wiwi.Entah sebanyak apa aku muncul dalam memorinnya? tdk ada yang bisa saya katakan setelah 11 tahun terlewatkan,utamanya adalah hidupnya yang cukup miris ia lalui hingga tidak hanya fisiknya pun jiwanya sakit,orng tuanya yang sempat pisah,adiknya yang meninggal kena tikaman tepat didepan matanya.ku tatap ia lekat-lekat,tergambar kelelahan diwajahnya entah karena apa,wajahnya yang sedikit cabi tapi masih tetap cantik dan maskulin,jari2 tangan kanannya yg sudah membengkak karena infus yang melekat menusuk urat nadinya,dia masih tetap wiwi yang dulu,saat kami masih menjadi anak-anak yang polos,saat dunia tidak begitu pelik,saat masalah hanyalah milik orang dewasa.Dan ketika kami beranjak dewasa kamipun terseret dalam masalah mereka,terkadang justru kami yg menciptakan masalah.

Masih terbayang saat2 kami smua smp(terkusus tentang wiwi)siswa yang cerdas ,menurutku dia keren beda dngan siswa yg lainnya,kami sama2 bimbel di primagama waupun tdk seruangan dan kemudian hari ia pindah keruanganku namun saya tdk begitu respek dengannya,pada akhirnya itulah yg saya sesali sampai sekarang*merasa bersalah*sedikit berkisah tentangnya

Setelah larut dalam hayalan masa laluku,kami lalu sedikit bertukar cerita tentang kami saat ini,"Sungguh masa depan tidak bisa diprediksi".komentarnya yang cukup dalam dan aku sambut hanya dengan senyuman miris,dan yang lebih miris dihatiku ketika mendengar kabarnya jika ia sering merasa tenang ketika pergi ke pendeta.

"Melambung jauh terbang tinggi Bersama mimpi Terlelap dalam lautan emosi Setelah aku sadar diri Kau tlah jauh pergi Tinggalkan mimpi yang tiada bertepi"
penggalan kata dari sebait suara emas anggun kembali melarutkanku sepi kedalam imagiku

*Ya Allah lindungilah temanku dan ibu akira

Copyright © 2009 faBriola Uzara All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.